Berkenalan Dengan Nenek Moyang Radio
- GROUP
- Feb 23, 2018
- 2 min read
Pernahkah kalian ingin mengetahui siapa nenek moyang kalian? Tentunya iya bukan? Kita sebagai manusia cenderung ingin mencari tahu asal muasal kita. Untungnya ini dipermudah dengan kemajuan teknologi dan arsip yang memadai. Dari lingkungan sekolah, kita diajarkan bahwa nenek moyang kita mula-mula adalah para kera (katanya sih). Namun demikian, para ilmuwan mulai berpendapat bahwa nenek moyang kita bukanlah kera. Tragis juga melihat kondisi para kera sekarang ini jika mereka memang nenek moyang kita.
Bagaimana dengan nenek moyang teknologi? Apakah kalian juga tahu dari mana asal muasal teknologi yang sehari-hari kalian gunakan sekarang? Nah, karena keprihatinan kami akan ketidaktahuan kita tentang asal muasal “sahabat-sahabat” kita ini, maka pada postingan kali ini kami akan membahas tentang nenek moyang radio.
Radio bukanlah mainan baru di dunia teknologi. Dia sudah melanglang buana jauh sebelum kami para penulis postingan ini dilahirkan ke dunia. Akan tetapi, karena kemajuan ilmu pengetahuan kami bisa menyampaikan apa yang terjadi pada awal mula radio dulu.

Baiklah, beginilah awal kisah tentang nenek moyang radio. Bapak Heinrich Hertz, seorang ahli ilmu fisika, pada tahun 1887 berhasil mengirimkan dan mendeteksi gelombang radio. Pak Hertz inilah, salah satu penemu hebat yang memberikan jalan lahir pada radio kita sekarang. Oke, lanjut. Bapak Guglielmo Marconi memakai penemuan dari Pak Hertz untuk menciptakan perangkat wireless yang bisa mengirim kode-kode morse dari pengirim ke penerima.

Jadi alat pengirim morse adalah nenek moyang radio ya? Yap, benar sekali teman-teman, alat pengirim morse dapat dinobatkan sebagai pemberi inspirasi terciptanya radiodi kelak di kemudian hari. Namun, bagaimana bisa alat morse berubah menjadi radio seperti saat ini? Sebenarnya, alat morse tidak secara ajaib dan mistis berubah menjadi radio ya teman-teman. Salah satu alat yang mungkin mirip dengan radio sekarang adalah alat ciptaan Bapak Reginald Fessenden dan Bapak Lee De Forest.
Dua bapak hebat ini membuat penemuan fenomenal yang memungkinkan pengiriman suara via udara. Pak Fessenden ini bekerja sama dengan General Electric dan melahirkan generator gelombang yang dapat menyebarluaskan gelombang suara. Di sisi lain, Pak De Forest melahirkan perangkat dengan nama tabung vacuum. Penemuan Pak De Forest inilah yang pada saat itu mempermudah penerimaan sinyal radio.

Tetapi teman-teman, penemuan radio mula-mula ini terhambat karena peperangan hak paten penemuan-penemuan yang ada. Parahnya lagi, pada saat perang dunia pertama pecah, angkatan perang Amerika U.S. Navy “mengambil dan mengklaim” semua hak paten yang dapat digunakan untuk kepentingan perang. Akan tetapi, nenek moyang radio pada waktu itu, walau direnggut dari para penemunya, memberikan sumbangsih yang luar biasa pada saat perang.
Sumber Gambar
http://www.fessenden.ca/fessenden.htm
https://www.geni.com/people/Heinrich-Rudolf-Hertz/6000000015888101035
http://www.radioblvd.com/WWII_Communications_%20Equipment.htm
Commenti