ArSip (Artikel Sisipan) Surat Kabar

Surat kabar, dari namanya saja kita dapat menebak bahwa surat yang satu ini berhubungan dengan kabar atau berita. Namun apakah teman-teman tahu darimanakah surat kabar berasal? Yang jelas surat kabar tidak berasal dari telu ya. Dan apakah teman-teman pernah membayangkan andil apakah yang diberikan oleh surat kabar pada kita manusia? Oke teman-teman, tanpa panjang, lebar, luas lagi langsung saja kita cari jelajahi waktu ke era awal surat kabar.

Pada masa Romawi kuno dulu nih teman-teman, ada artikel yang bisa disebut ide awal munculnya koran. Artikel ini bukan berbentuk kertas apalagi website teman-teman, akan tetapi berbentuk tulisan yang diukir pada batu. Isi dari artikel ini pun masih sangat umum, yaitu tentang kejadian-kejadian ataupun hal-hal sehari-hari yang terjadi di daerah Romawi dahulu.

Lalu bagaimana bisa batu-batuan tadi berubah menjadi surat kabar yang kita kenal sekarang? Jadi begini, surat kabar yang benar-benar berbentuk artikel cetak sebenarnya muncul jauh setelah artikel batu Romawi kuno itu teman-teman. Pada abad ke-14, setelah dilahirkannya mesin cetak, barulah surat kabar cetak mulai muncul.

Namun, surat kabar pada masa awal-awal dahulu harganya mahal teman-teman. Harga yang tinggi dari surat kabar ini salah satunya disebabkann kesulitan untuk mencetak surat kabar itu sendiri. Seperti yang kita tahu, mesin cetak masih merupakan penemuan baru saat itu dan hanya sedikit yang beroperasi. Oleh karena hal ini lah, surat kabar pada awalnya merupakan “hiburan” kaum elit dan bangsawan saja. Parahnya lagi, banyak surat-surat kabar ini yang illegal teman-teman, kalaupun ada yang legal bentuknya sangat kaku sesuai kepentingan kerajaan atau otoritas berkuasa. Surat kabar mula-mula ini juga masih sangat dikekang oleh pemerintah teman-teman. Belum ada pada saat itu yang disebut dengan kebebasan pers.

Jika begitu dikekang, lantas apa sumbangsih surat kabar bagi kemanusiaan? Surat kabar memang sangat dikekang pada awalnya. Akan tetapi, ini tidak menyurutkan suara-suara pembebasan dan penyetaraan kaum budak pada saat itu teman-teman. Seperti yang kita tahu, pada abad ke-17 dulu, orang berkulit hitam dianggap sebagai budak di Amerika Serikat. Mengenaskan ya teman-teman nasib saudara kita ini pada waktu itu. Namun, terdapat pihak yang menyuarakan akan kesetaraan kaum kulit berwarna di Amerika Serikat. Mereka menyuarakan protes mereka ini salah satunya melalui surat kabar. Karena keberanian segelintir orang ini, akhirnya mata dunia terbuka terhadap pentingnya kesetaraan ras dan juga mengupayakan kesetaraan orang yang berbeda ras pula.

Begitulah teman-teman, artikel sisipan tentang surat kabar kali ini. Memang mungkin saat ini surat kabar cetak sudah mulai ditinggalkan. Akan tetapi, patut diingat bahwa pada masanya dulu, surat kabar lah yang mengubah sikap orang dunia dari acuh tak acuh menjadi lebih peduli dan terbuka pada perbedaan dan hal yang terjadi di sekitarnya.

Sumber Gambar

http://www.5dguide.com/2017/03/first-black-american-newspaper.html

http://maass.nyu.edu/tour/tour06.shtml

http://www.messagetoeagle.com/acta-diurna-worlds-first-newspaper-appeared-in-131-b-c/

#ArSipArtikelSisipan