PERSPEKTIF RADIO DI LUAR ZONA WAJAR
- OKTY SETIANINGRUM
- Mar 22, 2018
- 2 min read

Melalui tulisan ini, saya akan mengajak teman-teman semua untuk berpikir menyeleweng. Tidak seperti tulisan mengenai sisi historis atau kegunaan radio yang hanya berfungsi untuk menyebarkan informasi atau untuk mendengarkan lagu. Melalui tulisan ini, saya akan mengutarakan pemikiran saya dan mengenai radio sendiri. Mungkin, teman-teman akan mengerutkan dahi. Tapi, bukankah hal yang aneh justru membuat kita merasa tertantang dan mencoba hal tersebut? Mengingat manusia menyukai hal-hal baru untuk menambah pengalaman hidupnya. Sebelumnya, saya ingin kalian mencoba untuk keluar dari zona wajar.
Mendengar kata radio, jujur saja yang ada di pikiran saya adalah teknologi lama yang sudah tertinggal dengan adanya media massa lain yang lebih menyenangkan. Apalagi, ketika saya mendapatkan radio sebagai topik dari kelompok saya. Saat itu, saya hanya terdiam dan mengatakan, “Apa yang harus saya tulis dengan radio?” Karena topik ini juga, saya menghabiskan kuota saya berjam-jam untuk mendengarkan radio online.
Satu kata yang saya dapatkan, menarik. Radio mungkin terdengar sangat membosankan karena kita hanya mendengar dan tidak mendapatkan bentuk visual dari informasi yang kita dapatkan seperti yang kita dapatkan dari televisi atau media sosial. Namun, sekali lagi, tulisan saya akan membawa teman-teman untuk berpikir di luar logika.
Tahukah kalian? Setelah saya berpikir keras apa kegunaan dari radio selain mendapatkan informasi, ternyata radio juga membantu manusia dalam berimajinasi. Menurut buku The Power of Public Speaking karangan Charles Bonar Sirait, seorang penyiar radio membutuhkan imajinasi dalam melakukan penyiaran. Mereka berimajinasi seolah-olah sedang berbicara di depan banyak orang. Hal ini juga berlaku bagi pendengar radio. Tidak hanya mendengar, manusia juga pasti akan berusaha memvisualisasikan berita yang dia dengarkan. Hal inilah yang membantu kemampuan manusia dalam berimajinasi. Tidak melulu menjadi individu pasif yang sudah mendapatkan fasilitas visual, tapi melalui radio, kita dipaksa untuk memvisualisasikan diri. Begitu kerennya dan menyulitkannya radio. Tapi, bukankah sesuatu yang sulit justru akan terlihat menantang? Bayangkan jika kalian terus mendengarkan radio dan berusaha memvisualisasikannya, semakin berkembang juga imajinasi kalian. Hal ini secara tidak langsung menambah pasokan penulis novel yang juga melibatkan imajinasi kuat. Tidak terpikirkan? Memang. Itulah tujuan saya. Membuat sesuatu yang tidak terpikirkan menjadi terpikirkan. Mencari hal yang sulit untuk membantu kalian dan dunia sastra.
Selain itu, melalui radio, kalian akan lebih mendapatkan perasaan dari lagu yang kalian dengarkan. Melalui televisi, kita menonton dan mendengarkan klip video, tapi melalui radio, kita juga lebih mendapatkan perasaan dari lagu yang diputar. Coba, kalian pejamkan mata dan bayangkan kalian berada di klip video tersebut. Sungguh, secara tak langsung kalian akan lebih mendapatkan penghayatan dari lagu dan secara umumnya, manusia selalu membayangkan dirinya berada di klip video. Sangat tidak terpikirkan.

Melalui radio? Kita juga dapat membangun tren terbaru. Selama ini, dunia fashion telah menarik tren lama dari tahun 90 ke era modern. Jangan mau kalah juga dengan dunia fashion! Melalui teknologi, kita dapat membuat tren terbaru melalui radio. Bayangkan, jika di era sekarang, banyak orang yang membawa radio kemanapun seperti membawa boombox. Bukankah hal itu menjadi hal yang menarik? Apa salahnya membuat tren baru dari teknologi? Tidak terpikirkan? Terlihat aneh? Bukankah karena keanehan itu maka akan menjadi tren?
Sekian dulu pemikiran nyeleweng saya yang mungkin hanya akan dimengerti oleh sebagian orang-orang dan membuat kalian menilai “Tidak berfaedah”. Karena itu, saya sebelumnya mengharapkan teman-teman untuk lebih membuka pikiran dan mencoba memahami persepsi saya sebagai seseorang yang mencoba berpikir di luar dari zona wajar.
Comments